Program Hamil

Sekilas Info Tentang Biaya Inseminasi di Yogyakarta

IMG-20200302-WA0002
Klinik Infertilitas Permata Hati RSUP Dr. Sardjito

Pada akhirnya, In syaa Allah saya akan melakukan proses inseminasi sebagai ikhtiar untuk memperoleh keturunan. Mungkin, ini jalan yang telah ditunjukkan Allah. Dua tahun sebelas bulan kami telah mencoba alami, namun berulangkali juga harus mengalami kegagalan nidasi. Sedih, tertekan, stres, kesepian, dan lain sebagainya.

Kadang, saya membayangkan, ketika sedang masak harus tergopoh-gopoh ke kamar karena si kecil bangun. Atau sore-sore begini, memandikan si kecil sembari menunggu Suami pulang kerja. Sayang, hari ini saya masih hanya berangan-angan. Tapi semoga, sebentar lagi kami bisa menimang buah cinta. Aamiin. 

Tempo hari, saya menghubungi Mbak Desi, salah seorang Suster di Klinik Infertilitas Permata Hati RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kami ngobrol banyak via inbox Facebook terkait proses inseminasi, tarif, dan lain sebagainya.

Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Mbak Desi, di Klinik Permata Hati (Per tanggal 02 Januari 2018) belum tersedia dokter spesialis kandungan konsultan fertilitas (Sp. OG K. Fer) wanita. Dokter tim yang akan melakukan tindakan Inseminasi maupun Transfer Embrio untuk bayi tabung adalah dokter laki-laki. Di antaranya, dr. Dwi Haryadi, Sp.OG K.Fer, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG K.Fer , dr. Shofwal Widad, Sp.OG K.Fer, dll.

Seketika saya urung, sebab, ini bukan hal darurat yang membuat saya harus diperiksa oleh dokter laki-laki. Namun, Mbak Desi memberi gambaran yang sedikit melegakan. Pemeriksaan medis untuk wanita bercadar, diberi kekhususan menggunakan celana “Bersalin” (Mungkin, celana Bersalin yang dimaksud  adalah Celana khusus yang memiliki lubang di area jalan lahir), paha (untuk injeksi ketika anestesi), dan di area ‘belakang’. Celana ini memang didesain untuk meminimalisir tersingkapnya aurat ketika bersalin. Yang baru saya tahu, Celana bersalin merk Valere. Celana ini diproduksi oleh dokter yang memahami urgensi aurat wanita, dr. Valeria, Sp. OG.

Jadi, ketika akan dilakukan USG Transvaginal, pasien bercadar akan disiapkan terlebih dahulu. Boleh tetap menggunakan jilbab dan cadarnya. Lalu Suster memasukkan probe ke dalam jalan lahir. Setelah pasien siap, dokter yang menangani masuk. Beliau hanya akan melihat ke monitor USG. Sedangkan, yang bertugas mencabut probe tetap suster. Tapi, untuk proses transfer embrio dan inseminasi, tetap dilakukan oleh dokter tersebut. Dokter harus melihat ke jalan lahir. Naaaah, saya ketar-ketir lagi deh. Pasti Suami akan menolak dengan sangat tegas kalo sudah begini. Saya juga pasti tidak tenang dan maluuuu.

Setelah ditimbang lebih dalam, sepertinya saya tidak jadi melakukan inseminasi di Klinik Permata Hati. Bagaimana pun, meski saya mengakui kejeniusan dokter-dokter ahli disana, saya harus tetap mencari dokter spesialis Fertilitas wanita meski harus ke kota lain. Ini menyangkut perasaan Calon Ayah anak-anak saya, perasaan saya yang pasti sangat malu jika aurat besar harus dilihat selain dirinya. Ini berkaitan pula dengan syariat. Darurat adalah, jika tidak diperiksa dokter tersebut akan mengancam jiwa. Jika tidak sampai membuat jiwanya terancam, berarti bukan kondisi darurat.

Akhirnya, saya kembali lagi ke opsi awal. Tetap Promil dengan dr. Enny Setyowati Pamuji, Sp.OG. Saya sebenarnya sangat cocok dengan dr. Enny. Masalahnya, saya merasa perlu untuk konsultasi dengan dokter ahli fertilitas. Agar bisa lebih teliti menggali masalah kegagalan pembuahan yang terjadi hampir tiga tahun ini. Dokter Enny bukan dokter ahli fertilitas. Namun, dari biografi, saya tahu beliau pernah belajar tentang Inseminasi. Berbekal informasi ini, saya dan Suami sepakat untuk melakukan Inseminasi di Jogja International Hospital (RS JIH) dengan dr. Enny.

Menurut informasi yang saya peroleh langsung dari dr. Enny, biaya inseminasi (metode obat oral) di RS JIH kurang lebih sekitar Rp. 3. 000. 000,- belum termasuk Washing Sperma. Sedangkan, jika menggunakan metode injeksi, tarifnya di atas Rp. 13. 000. 000,-. Biaya akhir, bergantung pada kondisi sel telur saya nanti. Apakah perlu obat lagi tidak? Jika perlu, tentu ada biaya tambahan.

Awalnya, saya akan inseminasi Januari ini. Namun, karena faktor kesibukan Suami, diundur bulan Februari. In syaa Allah. Sembari saya mengumpulkan bekal berupa hasil lab cek hormon dan TORCH.

Baca juga : Pengalaman Cek TORCH di Jogja

Saya masih mencoba untuk mencari informasi tarif inseminasi di rumah sakit lainnya, dengan harga yang lebih miring namun kualitas bagus. Saya putuskan untuk menelepon ke RSKIA Sadewa. Menurut informasi dari Customer Service RSKIA Sadewa, biaya inseminasi per-Januari ini sebesar Rp. 1. 900. 000,-. Maa syaa Allah, luar biasa murah! Tapi, itu tindakan inseminasinya saja ya? Belum termasuk obat dan Washing sperma.

Dokter-dokter yang menangani inseminasi di RSKIA Sadewa sama dengan dokter ahli fertilitas di RSUP Dr. Sardjito. Namun, ada dokter wanita yang juga bisa melakukan tindakan inseminasi disini. Yakni dr. Supriyatiningsih, Sp.OG (K)  dan dr. Yasmini Fitriyati, Sp.OG. Hanya, karena tarifnya yang sangat terjangkau inilah, antriannya membludak luar biasa.

Dengan alasan efisiensi waktu, dan jarak yang cukup jauh dari rumah, akhirnya saya skip, meski tergiur dengan tarifnya yang Maa syaa Allah murah. Semoga Allah beri keberkahan untuk dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG yang telah mendirikan rumah sakit ini. Sehingga In syaa Allah, bisa dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.

Pilihan rumah sakit untuk inseminasi dengan tarif yang terjangkau lainnya adalah Asri Medical Center. Rumah sakit tempat saya HSG dulu. Di AMC, tarif inseminasi sebesar Rp. 2. 100. 000,-. Lagi-lagi, tergantung kondisi masing-masing pasien ya untuk biaya akhir?

Di AMC, tindakan inseminasi biasa dilakukan oleh dr. Supriyatiningsih, Sp.OG (K) atau sering disebut dokter Upik. Menurut info yang saya dengar, beliau adalah direktur Asri Medical Center. Sampai disini, pilihan saya ada dua. Di AMC atau di JIH. Tapi agaknya, saya lebih prefer ke JIH. Karena histori medis saya selama Promil sudah ada di Rekam Medis Klinik dr. Enny. Biar gampang gitu, dan tidak perlu menjelaskan dari awal lagi. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ke AMC, karena sangat dekat dari rumah kami.

Oh iya lupa, untuk inseminasi di Klinik Permata Hati, biaya yang mungkin dikeluarkan sekitar Rp. 4. 000. 000,- hingga Rp. 7. 000. 000,-.

Kesimpulan yang dapat saya peroleh, rata-rata, biaya Inseminasi (metode obat oral) berada di range Rp. 1. 900. 000,- hingga Rp. 7. 000. 000,-. Jika berencana akan melakukan inseminasi, tidak ada salahnya untuk menyiapkan dana kurang lebih sebesar Rp. 10. 000. 000,-. Untuk antisipasi, jika harus suntik pembesar telur, dll. Karena, dalam prosesnya, yang menyebabkan tarif inseminasi menjadi bengkak adalah obat-obatan yang digunakan.

Belum lagi, harus memiliki bekal Test hormon, HSG, Analisa Sperma, dll untuk menunjang keberhasilan inseminasi. Agar dikoreksi jika ada hormon yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Untuk biaya cek hormon, TORCH dan analisa sperma menyusul.

Demikian informasi seputar biaya inseminasi di Kota Yogyakarta. Semoga, saya dan Mom Wannabe tidak perlu melewatinya ya? Bulan depan sudah hamil. Aamiin. Kalo toh masih belum rejeki, In syaa Allah saya akan tulis detail setiap prosesnya.

Semoga bermanfaat ya!

~ Tyas, Yogyakarta, 2 Januari 2018

2 thoughts on “Sekilas Info Tentang Biaya Inseminasi di Yogyakarta”

  1. Bismillaah. Umm perkenalkan ana ummu musa. Umm masyaaAllah ana bersyukur bs diperjalankan Allah untuk membaca blog anti alhamdulillaah. Umm bolehkah ana hub via email atau whatsap. Ini almt email saya ya umm salehasehat@gmail.com. afwan jazaakillahu khairan. Barokallahufiik

    Like

Leave a comment